LAMPUNG, KOMPAS. com- Kecanduan judi online membuat hidup Nofrianto( 32) berhamburan. Kemenangan demi kemenangan yang ia miliki nyatanya cuma realita semu. Rumah serta 2 unit mobil miliknya habis terjual demi berjudi. Apalagi ia mengurung diri kemudian menghindari anak- istri cuma buat berjudi.
Telah 5 tahun Nofrianto bermain judi online. Rupiah demi rupiah yang ia peroleh sangat jauh dibandingkan yang ia keluarkan.
Ia sadar, kecanduannya terus menjadi dalam tiap kali ia log in ke web judi serta Rupiah ditransfer buat mengisi saldo di akunnya.
” Aku sempat terdapat di titik di mana aku sangat membenci diri sendiri,” katanya ditemui usai kegiatan Hypnotherapy Judi Online yang diselenggarakan Forum Jurnalis Tv( FJTV), Sabtu( 28/ 10/ 2023) di Way Halim.
Awal kali bermain judi, Nofrianto deposit Rp 1, 5 juta. Ia memperoleh Rp 30 juta, puluhan kali lipat dari modal dini. Tetapi kemenangan itu cuma suatu pancingan serta semu belaka. Nofri, sapaan akrabnya, berkata” pancingan” itu sangat menggoda.
” Dini candu itu dikasih menang Rp 31 juta. Besoknya lagi kalah, jadi memiliki mindset, jika modalnya aku tingkatkan lagi kemenangan jauh lebih banyak lagi,” katanya. Nofri mengaku pendapatannya selaku karyawan di zona migas buatnya berpikir kalau kalah Rp 1- 2 juta per hari tidak begitu mempengaruhi. Ia berpikir dari 10 kali bermain, minimun dapat menang satu kali. Namun, kemenangan yang sempat terjalin tidak lagi singgah. Ia senantiasa kalah, sampai rumah serta mobil terjual.
” Nyatanya kalah serta rasa penasaran itu terus memuncak, hingga dengan saat ini. Mencuat rasa dendam gimana triknya duit aku kembali, ya telah terus menjadi dalam,” katanya. Sehabis seluruh modul habis, ia baru sadar kalau ia wajib menyudahi bermain judi. Baginya, bukan cuma modul yang habis, melainkan pula hubungannya dengan anak- istri. Apalagi ia pernah terencana mengurung diri di kamar cuma buat bermain judi online sepanjang berhari- hari.
” Kayaknya aku wajib butuh setop,” katanya. Dari hypnotherapy yang ia lakukan, Nofri belajar buat memaafkan diri sendiri serta lebih ikhlas.” Aku wajib ikhlas, tidak lagi dendam buat membalas kekalahan- kekalahan kemudian. Ya mudah- mudahan dapat lebih ikhlas,” katanya. Partisipan yang lain, Ridwan( 30) mengaku menyesal tidak lekas menyembuhkan kecanduannya berjudi online.” Awal mulanya dari judi bola, tebak skor, lambat- laun mulai diajak ke slot,” katanya. Ridwan telah berupaya semenjak 3 bulan kemudian buat menyudahi. Ia apalagi mengubah ponselnya dari smartphone ke telepon biasa.” Senantiasa terdapat godaan, ya mulai lagi, main lagi,” katanya.