Komandan Korps Marinir( Dankormar) Tentara Nasional Indonesia(TNI) Angkatan laut(AL) Mayjen( Mar) Endi Supardi mengantarkan kalau Lettu Laut Eko Damara( 30), personel kesehatan Satuan Tugas( Satgas) Pengamanan Perbatasan( Pamtas) Mobile RI- PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir, meninggalkan utang dekat Rp 819 juta saat sebelum bunuh diri.
Endi mengatakan, Eko meninggalkan utang di wilayah pembedahan dekat Rp 177 juta rupiah.
Lebih dahulu, keluarga dari Eko menyimpan kecurigaan atas tewasnya Eko lantaran ada dugaan sisa cedera lebam serta sulutan api rokok di jenazah Eko.
” Kami diberitahu jika Lettu Eko wafat sebab bunuh diri. Kami merasa perihal ini sangat janggal sebab Tentara Nasional Indonesia(TNI) Angkatan laut(AL) sangat kilat mengambil kesimpulan tanpa autopsi ataupun penyelidikan hukum,” kata kakak kandung Eko, Dedi Pranajaya( 39) di Medan, Sumatera Utara, Rabu( 15/ 5/ 2024), dilansir dari Kompas. id.
Eko sepatutnya telah kembali ke satuan asalnya. Tetapi, pada 27 April 2024, keluarga menerima berita tidak lezat yang menyebut Eko wafat sebab bunuh diri.
Berikutnya, pihak keluarga menerima jenazah Eko di Medan pada 29 April 2024.
“ Setelah itu terdapat Rp 641 juta rupiah, total totalitas utang almarhum Rp 819 juta,” kata Endi memerinci, dalam konferensi pers di Markas Korps Marinir, Jakarta Pusat, Senin( 20/ 5/ 2024).
Dankormar tidak dapat membenarkan peruntukkan uang- uang tersebut. Tetapi, terindikasi kalau Eko terlilit judi online di WENGTOTO . Itu nampak dari hasil digital forensik ponsel kepunyaan Eko.
“ Namun dari browsing- browsing yang terdapat, unduh yang terdapat, dari almarhum seluruhnya judi online di sana. Mengapa aku sampaikan semacam itu? Sebab dia tidak membeli benda apa juga di wilayah pembedahan,” kata Endi.
Endi berkata, Eko pula tidak menarangkan alibi dikala dia meminjam duit ke prajurit lain di wilayah pembedahan.
“ Tidak bilang, cuma pinjam. Pokoknya pinjam, sebab bisa jadi perwira jadi dikasih. Kan anggota di situ merasa perjuangan bersama di wilayah pembedahan, dikasih. Jadi tidak di informasikan buat apa,” kata Endi.
Endi berkata, bersumber pada penjelasan rekan- rekannya di lapangan, Eko ialah orang yang tertutup.
Tetapi, penjelasan berbeda di informasikan oleh Komandan Satgas Pamtas Mobile RI- PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir Letkol( Mar) Alex Zulkarnaen.
“ Kehidupan tiap hari almarhum masih berbaur dengan segala anggota serta masih bertegur sapa, tercantum ke masyarakat dekat serta pihak rumah sakit itu masih komunikasi. Buat isyarat almarhum ingin bunuh diri, kami yang terletak( di situ) tidak terdapat yang mengenali serta tidak terdapat isyarat sedikitpun,” kata Alex.
Dari penelusuran Tentara Nasional Indonesia(TNI) Angkatan laut(AL), mengalami kalau Eko sudah mencari metode mengakhiri hidup melalui internet di ponselnya.
Tentara Nasional Indonesia(TNI) Angkatan laut(AL) pula menciptakan catatan di ponsel Eko yang menampilkan kalau Eko telah frustasi.
“ Jadi memanglah telah putus asa, ingin mati,” kata Dankormar.
Endi pula berkata kalau Eko tewas di wilayah pembedahan sebab bunuh diri. Peristiwa terjalin pada Sabtu( 27/ 4/ 2024).
Hasil penyelidikan dari Marinir Tentara Nasional Indonesia(TNI) Angkatan laut(AL), Eko tewas sehabis membebaskan tembakan dari kepala sebelah kanan tembus kepala kiri atas.