Bayangkan Anda sedang berada dalam sebuah ruangan besar. Di hadapan Anda ada sebuah keputusan—dingin, kaku, dan tampak final. Anda tahu ada sisi cerita yang belum diceritakan, ada sudut pandang yang tak pernah diminta. Dan di sinilah personal banding hadir: bukan sebagai bentakan, tapi sebagai ketukan kecil di pintu keadilan.
Lebih dari Sekadar Surat
Personal banding bukan cuma lembaran kertas berisi protes atau keberatan. Ia adalah bentuk perlawanan paling elegan terhadap ketidaklengkapan informasi. Sebuah pengingat bahwa manusia bukan angka, bukan dokumen, tapi kisah—dan setiap kisah pantas didengar secara utuh.
Banding yang baik bukan yang paling panjang atau paling memelas, tapi yang paling jujur dan paling jelas. Ibarat surat cinta kepada logika dan empati, ia mencoba menyentuh hati birokrasi tanpa merusak tata krama.
Ketika Sistem Tak Tahu Semuanya
Sistem itu penting. Ia membuat segala sesuatu berjalan teratur. Tapi sistem juga punya batas: ia tidak selalu tahu kalau ayahmu baru saja kehilangan pekerjaan, atau bahwa kamu tetap masuk kuliah meski sakit karena tak ingin tertinggal.
Personal banding adalah jembatan antara kenyataan di lapangan dan keputusan di atas meja. Ia mengisi celah-celah yang tak sempat dibaca oleh angka dan formulir. Dan di situlah kekuatannya—ia bersifat manusiawi.
Tiga Unsur Banding yang Bermakna
-
Tujuan yang Jelas, Bukan Asumsi
Katakan apa yang kamu minta. Jangan berharap pembaca menebak. Sistem menghargai kejelasan lebih dari keluhan. -
Cerita yang Jujur, Bukan Dibuat-buat
Tidak ada cerita yang terlalu kecil kalau disampaikan dengan ketulusan. Tidak perlu dramatis, cukup otentik. -
Nada yang Hormat, Tapi Tegas
Banding bukan tempat untuk marah-marah. Tapi bukan juga tempat untuk terlalu tunduk. Berdiri tegak, tapi sopan.
Banding Adalah Harapan yang Ditulis
Di balik setiap banding ada harapan kecil: bahwa akan ada seseorang di sisi lain meja yang mau melihat lebih dalam. Bahwa sistem masih bisa mendengar.
Menulis personal banding adalah tindakan penuh harapan, tapi juga keberanian. Anda sedang berkata, “Tolong dengar saya. Saya bukan ingin melawan—saya hanya ingin didengar.”
Dan kadang, itu cukup untuk mengubah keputusan.
Penutup
Jadi, kalau suatu hari Anda merasa diperlakukan tidak adil oleh keputusan yang tampaknya sudah final—jangan langsung menyerah. Ambil pena (atau keyboard), dan tulis banding Anda. Bukan untuk merayu, tapi untuk menjelaskan. Bukan untuk menggugat, tapi untuk menyampaikan kebenaran yang belum sempat terbaca.
Karena di dunia yang terlalu cepat memutuskan, personal banding adalah cara lembut untuk menunda ketidakadilan.