Propam Langkat mengecek beberapa polisi yang diprediksi menerima duit setoran judi online di Langkat. Terdapat 5 personel polisi yang ditilik.

” Terdapat 5 personel polisi yang ditilik sebab dibilang menerima setoran,” kata Kasi Humas Polres Langkat AKP Yudianto kepada detikSumut, Selasa( 22/ 8/ 2023).

Ia menarangkan kelimanya ditilik di Propam Langkat. Terdapat juga, Propam Polda Sumut dan Irwasda ikut melaksanakan pengecekan.

Dikenal, 5 polisi yang ditilik itu yakni Kanit Pidum Polres Langkat Iptu HS, personel Polsek Stabat Aipda JPH, Bripka Hektogram, Kapolsek Stabat, serta Kapolsek Secanggang.

” Iya benar( kelimanya yang ditilik),” sebutnya.

Dia mengatakan belum terdapat hasil dari pengecekan itu. Yudi mengantarkan nanti hendak membagikan data apabila hasilnya telah dikenal.

Lebih dahulu diberitakan, satu video pengakuan Supriatin( 38) koordinator lapangan judi togel membagikan setoran ke oknum aparat viral di media sosial.

Supriatin mengucapkan membagikan beberapa duit ke oknum polisi di Polres Langkat. Belum lama dikenal, video pengakuan itu diambil dikala Supriatin ditilik di kantor Deninteldam I/ BB.

Kapendam I/ BB Kolonel Rico Siagian juga membetulkan kalau Supriatin ditangkap personel Denintel di Desa Wonosari, Langkat, pada Sabtu( 12/ 8) dekat jam 21. 20 Wib.

” Kali ini Denintel menguak jaringan peredaran judi togel di posisi. Terdapat 3 masyarakat sipil serta satu oknum polisi yang diamankan,” kata Rico kepada detikSumut, Selasa( 15/ 8/ 2023)

Ia mengantarkan buat 2 masyarakat, tidak hanya Supriatin, bernama Abdul Ari( 67) selaku juru tulis serta Agus Sari( 47) selaku pembeli no togel. Sebaliknya buat oknum polisi bernama samaran Aipda JPH.

” Aipda JPH jadi koordinator lapangan( korlap). Dalam pengecekan, Supriatin mengaku membagikan duit koordinasi kepada pihak Polres Langkat, ialah Iptu HS( Kanit Pidum Polres Langkat), sebesar Rp 25 juta per bulan. Pengiriman itu dicoba pada 7 Agustus 2023 lewat nomor rekening BRI atas nama LS,” ucapnya.

” Supriatin pula mengaku membagikan duit koordinasi kepada Polsek Stabat sebesar Rp 5 juta per bulan lewat Bripka Hektogram. Kemudian, membagikan duit ke Polsek Secanggang sebesar Rp 3 juta per bulan yang diberikan kepada Bripka Hektogram,” tambahya.

Rico mengantarkan Aipda JPH mengaku memperoleh upah 6 persen dari omset yang didapat per harinya dari judi togel itu. Setelah itu, upah itu dipecah 3 secara menyeluruh. Berikutnya, 3 masyarakat serta oknum polisi itu juga diserahkan ke Polres Langkat buat diproses hukum lebih lanjut.

” 3 masyarakat serta oknum polisi itu diserahkan ke pihak kepolisian dalam perihal ini Propam Polda Sumut serta Polres Langkat buat di proses lebih lanjut,” tutupnya.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *