Personal banding adalah surat resmi yang diajukan untuk memohon peninjauan ulang terhadap sebuah keputusan, baik di lingkungan pendidikan, pekerjaan, maupun institusi lainnya. Namun, agar personal banding tidak sekadar menjadi curahan perasaan, dibutuhkan struktur yang jelas dan sistematis. Tanpa struktur yang baik, pesan utama bisa tenggelam, bahkan diabaikan.
Struktur yang tepat akan membantu Anda menyampaikan keberatan secara logis, sopan, dan efisien. Mari kita bahas elemen-elemen penting dalam struktur personal banding yang hebat.
1. Kepala Surat (Header)
Bagian ini menunjukkan bahwa Anda menulis secara formal.
-
Tempat dan tanggal penulisan surat
-
Nama dan jabatan penerima
-
Nama instansi atau lembaga tujuan
Contoh:
Jakarta, 5 Juni 2025
Yth. Dekan Fakultas Hukum
Universitas Negeri Jakarta
2. Salam Pembuka
Gunakan salam yang sopan dan formal.
Contoh:
Dengan hormat,
3. Paragraf Pembuka (Latar Belakang Banding)
Paragraf ini menjelaskan siapa Anda, apa keputusan yang dimaksud, dan mengapa Anda menulis banding.
Contoh:
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2021, mengajukan personal banding atas keputusan pembatalan mata kuliah skripsi saya karena dianggap tidak memenuhi syarat administrasi.
4. Paragraf Isi (Penjelasan dan Alasan Banding)
Bagian ini menjelaskan secara detail:
-
Keadaan yang mendasari banding
-
Informasi atau bukti yang sebelumnya belum diketahui
-
Mengapa keputusan tersebut perlu ditinjau kembali
Contoh:
Keputusan tersebut dikeluarkan saat saya sedang dalam masa pemulihan pasca operasi, yang membuat saya terlambat mengurus dokumen pendukung. Sebagai bukti, saya lampirkan surat rawat inap dari rumah sakit dan hasil rekam medis. Saya merasa kondisi ini patut dipertimbangkan secara objektif.
5. Permohonan (Tujuan Jelas dari Banding)
Tuliskan permintaan Anda secara eksplisit, tetapi tetap sopan dan rasional.
Contoh:
Dengan ini, saya memohon agar keputusan pembatalan tersebut dapat ditinjau ulang dan saya diberikan kesempatan untuk tetap mengikuti proses bimbingan skripsi.
6. Penutup (Harapan dan Ucapan Terima Kasih)
Tutup surat dengan ekspresi harapan dan penghargaan kepada pihak yang membaca.
Contoh:
Demikian surat banding ini saya ajukan. Besar harapan saya agar permohonan ini dapat dipertimbangkan dengan bijak. Atas perhatian dan kebijaksanaannya, saya ucapkan terima kasih.
7. Tanda Tangan dan Nama Pengirim
Sertakan nama terang, tanda tangan, dan identitas tambahan (jika perlu, seperti NIM/NIP).
Contoh:
Hormat saya,
(tanda tangan)
Dimas Riyadi
NIM: 12345678
Bonus: Lampiran (Jika Ada)
Jika Anda menyertakan bukti atau dokumen pendukung, tuliskan bagian lampiran setelah tanda tangan.
Contoh:
Lampiran:
Surat keterangan rawat inap
Rekam medis
Bukti pengajuan dokumen
Penutup: Mengapa Struktur Itu Penting?
Struktur bukan hanya soal kerapian. Struktur yang jelas:
-
Membuat isi mudah dipahami
-
Meningkatkan kredibilitas penulis
-
Menunjukkan keseriusan dan profesionalisme
-
Membantu pembaca memproses permohonan lebih cepat dan tepat
Dengan struktur yang baik, Anda tidak hanya menyuarakan keberatan—Anda menunjukkan bahwa Anda adalah pribadi yang tangguh, cermat, dan pantas untuk didengar.