Personal banding bukan sekadar surat keberatan. Ia adalah bentuk komunikasi yang menggugah empati dan membuka ruang untuk pertimbangan yang lebih adil. Namun, agar banding tidak sekadar menjadi curahan perasaan, ada tiga unsur penting yang harus membentuk tulang punggungnya: kejujuran, kejelasan, dan kesungguhan. Tiga hal ini bukan hanya membuat banding terdengar, tapi juga bermakna.
1. Kejujuran: Fondasi yang Tidak Tergantikan
Kejujuran adalah nilai pertama dan paling penting dalam personal banding. Sebuah banding yang dibangun atas alasan palsu atau manipulatif justru akan mencoreng kredibilitas Anda. Menceritakan kondisi sesungguhnya—meskipun tidak sempurna—lebih kuat daripada membuat narasi yang dramatis tapi tidak faktual.
Contoh nyata kejujuran:
“Nilai saya menurun karena saya membagi waktu antara kuliah dan pekerjaan malam. Saya tidak mencari alasan, tapi ingin memberi konteks agar Bapak/Ibu memahami kondisi saya.”
Kejujuran membangun kepercayaan. Tanpa itu, banding akan kehilangan makna.
2. Kejelasan: Menyampaikan Tujuan Tanpa Kabut
Sering kali banding gagal bukan karena isinya lemah, tapi karena disampaikan secara berbelit dan tidak langsung pada inti. Kejelasan adalah kunci agar pesan Anda dipahami secara cepat dan tepat.
Hal yang harus jelas dalam banding:
-
Keputusan apa yang ingin Anda ajukan banding terhadapnya.
-
Alasan pribadi mengapa Anda keberatan.
-
Permintaan konkret yang diharapkan.
Contoh kalimat yang jelas:
“Saya memohon kesempatan untuk mengikuti ujian ulang karena absen saya disebabkan oleh kondisi kesehatan yang dibuktikan dengan surat dokter.”
Tanpa kejelasan, banding bisa disalahartikan atau diabaikan.
3. Kesungguhan: Menunjukkan Bahwa Anda Peduli
Personal banding yang bermakna selalu menunjukkan bahwa pengajunya benar-benar peduli. Bukan hanya ingin membela diri, tapi juga ingin memperbaiki dan berkomitmen. Kesungguhan terlihat dari:
-
Cara Anda menyampaikan alasan dengan tanggung jawab.
-
Komitmen untuk berubah atau memperbaiki situasi ke depan.
-
Sikap hormat terhadap pihak pengambil keputusan.
Contoh pernyataan penuh kesungguhan:
“Jika diberi kesempatan, saya bersedia menjalani bimbingan akademik tambahan dan memastikan capaian nilai saya meningkat di semester berikutnya.”
Kesungguhan membuat banding terasa tulus, bukan sekadar formalitas.
Penutup
Sebuah personal banding yang bermakna tidak hanya bicara tentang hak, tapi juga tentang cara menyampaikannya dengan nilai. Kejujuran menunjukkan karakter, kejelasan menunjukkan struktur, dan kesungguhan menunjukkan niat baik. Ketiganya membuat banding bukan sekadar didengar, tapi dipahami—dan mungkin, dikabulkan.